Be Happy^^

No More Pain, No More Cry (: (:

Senin, 19 Januari 2015

(Puisi) Ranah Nestapa



Ranah Nestapa


Oleh: Aisyah
Tana Paser, 16 Januari 2015


Masih saja sendu
Masih saja kelabu
Masih saja pilu
Masih saja sembilu ditancap hatiku
Masih saja sayu
Masih saja meraung membisu


Nyatanya tak jua kugapai
Nyatanya tak jua kuraih
Untuk setitik asa yang menggunung
Yang lenyap terhembus dalam pekat halimun
Yang tertutup kubangan asap cerutu tua
Hingga hilang tanpa menyisakan sedikitpun asa untuk kuhirup walau seteguk


Kubukan pujangga
Kubukan penyair yang kerap menuliskan aksara di atas ladang putih
Kuhanya membagi kesakitanku akan asaku yang telah lama lenyap
Di ranah yang tak kunjung beriku sedikit harap akan inginku
Tak juga pula beriku atensi agar kudapat merajut langkah tuk gapai sang asa


Nyatanya nestapa yang kudapat
Cerapanku pada impian memburam seiring ranah yang tak lagi memihakku
Inginku meraung, namun tetap kuberkemam
Karna tak jua beri arti di tiap raunganku
Karna kuhanya jiwa kosong yang tak lagi ber-asa


Bunga padma menatapku dalam geming
Namun sukmanya membuatku ciut
Betapa indahnya sang padma di ranah ini, sedang aku terus saja merutuki si ranah yang tak berbelas kasihan padaku


Hingga akhirnya hanya mimpi hidupku
Karna ranah tempat kuberpijak terus mempersakitku dan memperolokku
Dan masih saja nestapaku tak pudar
Meski ku’tlah beri segala hidupku...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar