(Drabble-Mix) Playlist Fanfiction with BAP
.
.
Author:
Aisyah
(@cloudisah)
.
Casts:
All of BAP’s member; Yongguk, Himchan, Daehyun,
Youngjae, Jongup, and Junhong a.k.a
Zelo
.
Playlist by One Direction’s songs… Hope you like it,
and happy reading ^^
(p.s: all these drabbles just for fun…)
.
.
:::…:::
Junhong – What Makes You Beautiful
“You don’t know you’re beautiful…”
.
Junhong
tidak suka berada dalam situasi seperti ini. Ia seharusnya menolak saja ajakan
Youngjae ketika lelaki itu minta ditemani ke toko roti yang baru dibuka sekitar
dua ratus meter dari apartemen mereka.
“Kau
kenapa?” Youngjae menautkan alisnya ketika Junhong hanya diam sepanjang
perjalanan mereka menuju toko roti.
Ditatap
Youngjae seperti itu membuat Junhong kesulitan meneguk saliva. Ia bahkan hanya berani melirik Youngjae melalui sudut
matanya.
“Tidak enak
badan?” tanya Youngjae lagi.
Sekarang
Junhong tak tahan lagi. Lantas tungkainya berhenti dan tubuhnya memutar
menghadap Youngjae. “BERHENTI BERTANYA SEPERTI ITU HYUNG! APA HYUNG TIDAK
MENYADARI KALAU KECANTIKANMU ITU MEMBUATKU SULIT BERNAFAS??!”
Oups, sepertinya Junhong tak berani
bertemu Youngjae setelah ini untuk waktu yang lama.
:::…:::
Jongup – Taken
“Now that you can’t have me, you suddenly want me…”
.
“Sepertinya,
ia menyukaimu.”
Jongup
mempoutkan bibirnya setelah mendengar ucapan Daehyun barusan. Cih, yang benar saja ia menyukai Jongup.
Lantas, kenapa kemarin ketika Jongup memilihnya tapi ia malah memilih Junhong?
“Ah, pergi
sana. Aku sudah memiliki yang jauh lebih baik darimu,” Jongup mendorong tubuh
mungil yang bergelayut di kakinya.
“Miyaaw.”
“Tuh, sudah
kubilang kan, ia menyukaimu Up!” Daehyun berjingkrak heboh.
Jongup
ingin menyumpal mulut Daehyun saat ini juga karena reaksi berlebihan pria itu. “Aku
tidak mau. Pergi sana. Temui majikan barumu, si Junhong.”
Seolah
mengerti ucapan Jongup, kucing berbulu abu-abu itu menatapnya nanar lantas
pergi dengan langkah pelan berharap Jongup menghentikannya.
“Kucing-kucing
di pet shop sekarang terlalu sombong
ketika memilih majikan. Tssk, siapa
suruh kemarin ketika aku memilihnya sebagai peliharaanku tapi ia malah berlari
menghampiri Junhong.”
Yah,
sepertinya kucing itu terlambat menyadari pesona Jongup.
:::…:::
Youngjae – I Would
“Baby you should know that I would…”
.
Konversasi
mereka baru saja berlangsung sekitar lima menit yang lalu. Di dalam sebuah coffe shop. Dan seharusnya adegan
romantislah yang terjadi. Tapi kenyataannya—
“Kita tak
bisa melanjutkan hubungan ini, Youngjae-a.”
Gadis yang duduk di seberang kursi Youngjae itu menghela nafas berat. “Aku
menyukai pria itu lebih dari aku menyukaimu.”
“Ke,
kenapa? Memang apa kelebihannya ketimbang aku? Apa selama ini aku tak bisa
membuatmu nyaman? Aku, aku… Akan akan melakukan apapun untukmu. Serius. Aku
tidak ingin hubungan ini berakhir,” Youngjae mengusap wajahnya frsutasi.
“Kau
yakin?”
Youngjae
mengangguk mantap. “Apapun.”
“Kalau begitu kau harus operasi
plastik. Wajahmu itu lebih manis dari wajahku, Jae. Dan aku tidak suka itu.”
Youngjae rasanya ingin mencebur
sekarang ke rawa. Dan ia hanya bisa merutuki dirinya atas jawaban ‘apapun’ yang
tadi diberikannya. Lagipula, apa salahnya lelaki dengan wajah manis sepertinya?
:::…:::
Daehyun – Nobody Compares
“Nobody compares to you…”
.
Daehyun
tersenyum puas saat mematut dirinya di depan cermin. Dengan setelan tuxedo yang tampak fit di tubuh atletisnya, kedua sudut bibir Daehyun berjungkat naik.
“Kau siap, Hyung?” Junhong berdiri persis di
samping Daehyun dan tampak turut merapikan tuxedo
yang ia kenakan.
Sebelah
alis Daehyun berjungkat seraya menatap Junhong dari kepala hingga ke ujung
sepatu mengkilap lelaki tinggi itu, lantas kembali lagi menatap wajah Junhong.
“Sepertinya tuxedo itu tampak
kebesaran di tubuhmu,” Daehyun terkekeh.
Kedua alis
Junhong bertaut setelah memperhatikan pantulan tubuhnya di cermin. Rasanya
tidak ada yang salah. “Masa sih, Hyung?”
Daehyun
semakin terkekeh lantas merapikan kerah tuxedo-nya
dengan ekspresi sok menawan dan
berpose layaknya foto model. “Apa kau tahu, kalau hanya akulah yang selalu
pantas memakai setelan apapun. Tidak ada yang bisa menyamaiku. Termasuk kau.”
Junhong memutar kedua bola matanya jengah.
“Ya, ya, ya. Tak ada yang bisa membandingimu, Hyung-ku yang tampan.”
Hey, tak
ada yang salah kan dengan tingkat kepercayaan diri Daehyun yang terlampau
tinggi atas ketampanannya?
:::…:::
Himchan – More than This
“I’m broken, do you hear me?”
.
Himchan
meraung di dalam kamar membuat Yongguk tak tahan untuk segera menghampiri roommate-nya itu dan menenangkannya.
“Sudahlah,
Chan. Tak apa, masih ada wanita yang lebih baik dari mantanmu itu,” Yongguk
mengelus pundak Himchan.
Bukannya
tenang, Himchan semakin meraung. Yongguk malah kesal sendiri karena ini sudah
hampir empat puluh menit berlalu dan tangisan pria itu sama sekali belum reda.
“Dia hiks… dia memutuskanku, Guk-a, hiks…
dia, dia…”
“Sssst. Jangan menangis lagi. Kau kan lelaki, masa seperti ini sih?”
Himchan
menatap Yongguk dengan berlinangan air mata. “Dia bilang tidak ingin menemuiku
lagi, Guk-a.”
“Bukankah
memang tak ada alasan bagimu untuk bertemu lagi dengannya?”
“Tentu
ada!” seru Himchan cepat.
“Kalau
hanya karena kau masih mencintainya lebih baik—”
“Dia belum
mengembalikan delapan kaset drama yang ia pinjam. Dan kalau ia tak mau bertemu
lagi denganku, bagaimana nasib kaset-kasetku itu Guk-a? Huwaaaa... Hiks…”
Oh Tuhan,
haruskah Yongguk meminta iuran pada Daehyun, Youngjae, Jongup, dan Junhong
untuk membelikan kaset drama baru untuk Himchan?
:::…:::
Yongguk – Kiss You
“And let me kiss you…”
.
Senyum di
wajah tampan Yongguk terukir. Bahkan beberapa kali pria itu menunjukkan
cengirannya hingga membuat gusi merahnya terlihat.
Yongguk
sangat bahagia sekarang. Benar-benar bahagia. Yongguk seperti bisa merasakan
surga dunia saat ini.
“Oh… Kau
benar-benar cantik…”
Eh? Cantik?
Sekarang
senyum di wajah Yongguk sudah berganti dengan seringaian yang membuat cicak
juga nyamuk di kamar Yongguk ketakutan untuk mendekat. Yongguk terlihat sudah
dikuasai nafsu, membuatnya tak bisa menghentikan tubuhnya untuk mendekati objek
yang terlihat sangat cantik di matanya yang saat ini tergeletak tak berdaya di
atas tempat tidur Yongguk.
“C’mon baby, aku akan menghangatkanmu,”
bisik Yongguk ketika objek cantik itu perlahan disentuhnya.
Lantas
setelahnya Yongguk mengangkat perlahan objek yang ia bilang ‘cantik’ itu dan
bersiap mendaratkan bibirnya. “Let me
kiss you, baby.”
Dan… chu~
Bibir
Yongguk menempel cukup lama pada—
“Aku sangat
menyukaimu, sneaker baruku.”
—snekaer merah hadiah ulang tahun dari
ayahnya.
:::…:::
FIN
Apa yang bisa aku katakan sekarang? Aku terlalu
bahagia dengan mini album Carnival BAP XD
Aku hanya bisa berterima kasih pada pada readers-deul
yang rela menyakiti matanya demi membaca drabble ini hag hag hag…
Semoga terhibur yaaa J