Daehyun, Wake Up!
.
.
Author:
Aisyah
a.k.a Cloudisah
.
Cast:
B.A.P’s
Jung Daehyun
You
.
.
Ficlet, Typo, OOC, PG-17...
.
.
<3<3<3
Aku tak menyalahkan takdir jika memang Jung Daehyun harus
menjadi teman sekelasku. Aku juga tak menyalahkan takdir jika harus mendapat
tugas kelompok bersama Jung Daehyun untuk membuat makalah tentang anatomi tubuh
manusia.
Hanya saja,
Apakah ini juga karena takdir hingga aku dan seorang Daehyun
harus terjebak di dalam kamarku yang hanya seluas enam belas meter persegi
berdua? Catat itu. Hanya berdua!
Jika memang karena takdir, maka kali ini aku akan menyalahkan
takdir itu.
Tidak tidak. Jangan pikirkan hal-hal buruk yang tidak sesuai
dengan norma hukum dan norma agama yang berlaku. Ini tidak ada hubungangannya
dengan itu. Aku dan Daehyun hanya sedang mengerjakan tugas kelompok di kamarku.
Yeah, memang tak seharusnya seorang
pria berada di kamar wanita bukan? Aku tahu itu. Sangat tahu malah.
“Kamarku
terlalu kecil untuk kita berdua, dan jika kau ingin mengerjakannya di ruang
tamu juga tak akan nyaman. Terlalu banyak kucing yang keluar masuk. Lagipula di
rumahku tidak ada akses internet jadi kita akan kesusahan mencari referensi
tambahan selain dari buku”
Begitu perkataannya tadi siang saat kami pulang sekolah. Dan
pada akhirnya kamarku lah yang menjadi pilihan.
“Bukankah
kamarmu cukup besar Nona? Di rumahmu juga ada wifi kan? Nah, lalu apa lagi yang
kau pikirkan? Sampai bertemu di rumahmu nanti sore ya. Aku duluan”
Dan itu adalah ucapannya sebelum ia beranjak meninggalkanku
di gerbang sekolah. Aku bahkan belum menyetujui usulnya namun bukannya protes
entah kenapa aku malah terus tersenyum dengan usulnya itu.
Seharusnya empat puluh menit yang kami lalui paling tidak
pekerjaan kami sudah mencapai tujuh puluh lima persen. Tapi... Bahkan sedikitpun
belum ada materi yang kami kumpulkan.
Empat puluh menit yang lalu Daehyun datang yang aku sambut
dengan senyum terbaikku, lantas aku menyuruhnya masuk ke kamar, lantas ia duduk
di tepi ranjangku sementara aku duduk di kursi meja belajar, lantas ia
mengeluarkan buku-buku dari dalam ranselnya, lantas ia memintaku membawakan
minuman karena ia kehausan, lantas... Apa kalian tahu apa yang terjadi setelahnya?
Dengan semangat aku kembali dari dapur membawa nampan berisi
dua buah gelas es jeruk serta sepiring bolu kukus. Tapi pemandangan yang
kulihat di dalam kamar sungguh luar biasa.
Seorang Jung Daehyun tertidur di atas ranjangku!
Hell...
Salahkan takdir yang membuatku harus mati-matian menahan
debaran jantungku. Salahkan takdir yang membuat kami terkurung di dalam
kamarku. Salahkan takdir yang membuatku bahkan tak berani untuk sekedar
mengeluarkan sepatah kata demi membangunkannya.
Tuhan maafkan aku. Aku tak tahu tapi tungkaiku membawaku
untuk duduk di samping ranjang dan menatap wajah damai Daehyun yang tertidur. Bahkan
selama empat puluh menit berlalu aku hanya terus menatap wajah tampannya dengan
matanya yang tertutup rapat. Aku tak menyangka jika Daehyun semakin terlihat
tampan saat tertidur.
Eh, tampan?
Aku tersenyum sendiri bahkan wajahku terasa panas ketika
jarak antara wajahnya dengan wajahku hanya sekitar tiga puluh sentimeter. Dalam
jarak sedekat ini aku bisa mencium aroma parfum yang menguar dari tubuhnya
serta indra pendengaranku dapat menangkap dengan jelas suara dengkuran
halusnya.
Oh Tuhan, dia imut sekali.
Mataku seketika mengerjap saat nada dering ponsel Daehyun
berbunyi dari dalam ranselnya. Membuatku mau tak mau akhirnya mengalihkan
fokusku yang sejak tadi hanya wajah damainya saat tidur.
“Daehyun bangun,” ucapku pada akhirnya tepat di telinganya.
Namun bukannya bangun ia hanya melenguh pelan dan kemudian
tetap melanjutkan tidurnya.
“Hey, Jung Daehyun bangun. Ada panggilan masuk di
ponselmu..,” kutinggikan suaraku berharap ia lekas bangun. “Daehyun”
“Eung,” lagi-lagi ia hanya melenguh dengan matanya yang sama
sekali tidak ada tanda-tanda untuk terbuka.
Kusenggol bahunya dengan jari telunjukku. “Daehyun..
Bangun...”
“Daehyun ba- Aaaakh”
Tidak.
Ini tidak benar. Sungguh.
“Kenapa kau baru menyuruhku bangun? Padahal sejak tadi kau
terus memandangiku kan?,” suara
Daehyun begitu rendah dan sedikit serak. Ia mengucapkannya tanpa membuka
matanya. Tapi yang menjadi masalah adalah...
Saat ini posisiku berada di atas tubuhnya yang sedang
terbaring terlentang karena ia tiba-tiba menarik tanganku saat aku menyenggol
bahunya hingga membuat tubuhku terjatuh tepat di atas tubuhnya.
“Da, Daehyun... Apa, ap apa yang,, yang kau la..kukan?”
Daehyun masih memejamkan matanya dan menahan tubuhku untuk
terus berada pada posisi ini. “Bukankah dengan begini kau bisa melihatku lebih
jelas? Jadi kau tidak perlu diam-diam memandangku. Jadi, biarkan seperti ini
dulu. Aku juga masih ingin tidur. Bangunkah aku lima belas menit lagi ya”
Aku menelan salivaku dengan susah payah. Dari mana ia tahu
kalau sejak tadi aku memperhatikannya? Apa sejak tadi ia hanya berpura-pura
tertidur?
Wajah Daehyun hanya berjarak kurang dari lima belas
sentimeter dari wajahku. Aku bahkan bisa merasakan detak jantungnya yang terasa
seirama dengan detak jantungku serta hangat nafasnya yang menerpa wajahku. Oh Tuhan.
Aku tak bisa bergerak barang satu sentipun. Lima belas menit? Apakah aku akan
mati secara perlahan selama lima belas menit nanti?
Pada akhirnya aku hanya bisa bergeming dengan posisi tubuhku
yang menindih tubuhnya. Jadi, apakah aku harus menyalahkan takdir lagi atas apa
yang aku alami sekarang?
Oh, sial. Kau keterlaluan Jung Daehyun.
.
.
FIN
Salahkan takdir yang membuatku makin terpesona dengan Jung Daehyun...
mhuahahahahahhh...
Kenapa Daehyun harus menebar foto nista-nya di twitter? T_T
Wooooy... Daehyun banguuunnn!! Sahur sahuuuur!!!
Hahaa.. okelah, kebanyakan bacot.. makasih yang sudah mau baca... ^^
aku bacanya sambil bayangin mukanya daehyun beneran....:v kan aku bacanya jadi deg degan ,_,
BalasHapuslanjutin dong kak.. lgi kangen sama daehyunn niih
BalasHapusAduhh maaf telat banget balesnya... makasih ya uda mampir ^^ aku jg kangen banget nih sama Daehyun, kapan BAP comeback huhuu T_T oh iya FF ini gakda lanjutannya.. kalo mau baca FF Daehyun yg aku buat aja, "My Crush" ato yg "Because of Cheesecake".. thank you for visiting :-)
Hapus