Be Happy^^

No More Pain, No More Cry (: (:

Sabtu, 11 Oktober 2014

Tulisan Gadis Bodoh



Setidaknya kini aku mengerti perasaan apa yang selama ini aku rasakan.

Ia membuatku bisa merasakan sebuah perasaan sakral yang selama ini tak pernah aku rasakan kecuali kepada Tuhanku dan orang tuaku.

Aku memaknainya sebagai perasaan tulus dari seorang gadis kepada pria luar biasa, satu-satunya pria di dunia yang bisa membuatku merasakan beruntungnya aku lahir ke dunia ini. Pria yang membuatku belajar bertahan dalam kerasnya dunia. Pria yang membuatku terus berusaha menjadi yang terbaik.

Perasaan tulus dari gadis bodoh untuk pria istimewa. Pria tangguh, pria dengan jiwa sosial, pria yang begitu mencintai Tuhannya. Aku mungkin tak pantas berharap ia juga memiliki perasaan itu barang sedikit untukku. Karena aku hanya gadis bodoh dengan kadar keimanan seadanya dan paras yang jauh dari kata cantik.

Aku memendam perasaan tak biasa ini sudah bertahun-tahun. Perasaan ini terlalu tulus dan suci, hanya untuk dia seorang. Aku menjaga perasaanku dari pria lain hanya berharap agar suatu hari ia bisa mengerti perasaanku dan di akhir agar ia juga memiliki perasaan itu untukku.

Tapi itu masih sekedar harapanku. Sekedar ekspektasi tak berujung di mana kenyataannya hubungan kami selama ini tak bisa menjadi lebih. Aku memang tak menginginkan hubungan sepasang kekasih di antara kami, tapi aku berharap jika ia memang ditakdirkan Tuhan untukku, aku bisa berjumpa lagi dengannya dalam hubungan yang sah, di-Ridhai Tuhan, sah secara agama dan negara.

Ini mungkin berlebihan. Tapi aku terlalu tulus untuk perasaan ini. Perasaan yang aku tak tahu dari mana datangnya. Perasaan yang aku tak tahu kenapa kian hari kian menjadi. Perasaan yang selalu menggerogoti akal sehatku.

Aku... Merindukannya. Presensinya selalu tiba-tiba dan tak jarang perjumpaan kami begitu singkat. Teramat singkat malah membuatku harus kembali menelan rasa rinduku kembali. Aku baru mengerti sakitnya merindukan seseorang.

Rasanya untuk bernafaspun sulit. Di dalam tidurpun aku selalu berharap ia hadir menyapaku, tak masalah itu hanya sekedar bunga tidur. Aku merindukannya. Aku merindukannya. Aku merindukannya.

Tuhan, jadikan segala penantianku dan segala perasaanku yang selama ini kujaga hanya untuknya seorang menjadi indah pada waktunya.


Dari: Gadis Bodoh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar